MAKALAH PENGERTIAN DAN LINGKUP STUDI ISLAM
Disusun
oleh:
1.
IhdaRosyidatulUlum
2.
Nurul Nikmatun
3.
Ike Cahyanti
4.
Ahmad Ainurrizal
Fakultas
Tarbiyyah dan Ilmu Keguruan
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU)
JEPARA
TAHUN
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah bertema
” Pengertian dan Ruang Lingkup Studi Islam” sebagai salah satu tugas kelompok
mata kuliah Metodologi Studi Islam.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami
mendapatkan begitu banyak bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada siapa saja yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat
dalam segala bentuk belajar mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Namun makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu saya mengharap kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah ini lebih
baik.
Jepara,
September 2014
Penyusun
Daftar
isi
Kata pengantar......................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................. ii
1. Pendahuluan..................................................................................................... 1
A. Latar
Belakang masalah............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan........................................................................................ 2
D. Manfaat
Penulisan..................................................................................... 2
2. Pembahasan...................................................................................................... 3
A.
Pengertian
Metode dan Metodologi....................................................... 2
A.
Aspek-aspek
Metodologi........................................................................ 5
A.
Arti
Penting Mempelajari Metodologi Studi Islam................................. 6
3.
Uraian............................................................................................................... 9
4. Penutup.......................................................................................................... 11
A. Kesimpulan............................................................................................... 11
B. Saran......................................................................................................... 11
Daftar
pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada awal tahun 1970-an berbicara mengenai penelitian agama
dianggap tabu. Orang akan berkata : kenapa agama yang sudah begitu mapan mau
diteliti, agama adala wahyu Allah. Sikap serupa terjadi di Barat. Dalam
pendahuluan buku Seven Theories Of Religion dikatakan, dahulu oramg Eropa
menolak anggapan adanya kemungkinan meneliti agama. Sebab, antara ilmu dan
nilai, antara ilmu dan agama (kepercayaan) tidak bisa disinkronkan[1]
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi
Muhammad SAW diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang
sejahtera lahir dan batin. Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan
manusia, sebagaimana terdapat didalam sumber ajarannya, Al-Qur’an dan Hadits,
tampak amat ideal dan agung. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progesif,
menghargai akal pikiran dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi, bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan
material dan spiritual. Senantiasa mengembangkan kepedulian sosial, menghargai
waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, mencintai
kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan bersikap positif
lainnya
Metodologi
Studi Islam merupakan sebuah mata kuliah yang berupayamengkaji Islam dengan
wilayah tentang materi ajaran agama dan fenomena yang terjadi pada agama Islam.
Studi-studi agama dewasa ini mengalami perubahan orientasi yang jauh berbeda
jika dibandingkan dengan kajian-kajian agama sebelum abad ke-19. Umumnya
pengkajian agama sebelum abad ke-19 memiliki beberapa karakteristik yang antara
lain, sinkritisme, penemuan arca baru, dan untuk kepentingan misionari dipicu
oleh semangat dan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga orientasi dan
metodologi studi Islam mengalami perubahan.
Adapun studi
Islam sendiri merupakan ilmu keislaman mendasar. Dengan studi ini, pemeluknya
mengetahui dan menetapkan ukuran ilmu, iman dan amal perbuatan kepada Allah
SWT. Diketahui pula bahwa Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi
yaitu mulai dari dimensi keimanan, akal fikiran, politik ekonomi, ilmu pengetahuan
dan teknologi lingkungan hidup, dan masih banyak lagi yang lainnya. Untuk
memahami berbagai dimensi ajaran Islam tersebut jelas memerlukan berbagai
pendekatan yang digali dari berbagai disiplin ilmu. Selama ini Islam banyak
dipahami dari segi teologis dan normative.
B.
Rumusan Masalah
1.
Memahami Metodologi Studi Islam?
2.
Bagaimana cara memahami Metodologi Studi Islam?
3.
Sejauh mana perkembangan pemahaman Metodologi Studi Islam ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk memahami Metodologi Studi Islam
2.
Untuk
mengetahui cara
memahami Metodologi Studi Islam
3.
Untuk Sejauh mana perkembangan pemahaman
Metodologi Studi Islam
D.
Manfaat Penulisan
1.
Manfaat Teoritis
a)
Bagi penulis,
berharap dengan makalah ini akan mampu menambah wawasan, serta lebih mengerti
dan memahamitentang pengertian
metode dan metodologi, aspek-aspek studi islam, serta mengetahui arti penting
penggunaan metodologi dalam studi islam.
b)
Bagi jurusan
PAI, makalah ini dapat memberian sumbangan pemikiran bagi studi Islam.
2.
Manfaat Praktis
a)
Dengan
mempelajari, memahami, mehayati, sampai kepada pengimplementasian kandungan
tentang pengertian metodologi studi islam maka akan memberikan wawasan yang
lebih longgar dan luas, dengan piranti tersebut mendorong kepada kita agar
selalu berada diatas kebenaran islam.
b)
Bagi pembaca, makalah
ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepustakaan yang merupakan informasi
tambahan yang berguna bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi pihak yang yang mempunyai permasalahan-permasalahan yang sama.
BAB II
KAJIAN
TEORI
A.
Pengertian Metode dan Metodologi
Secara etimologi (bahasa) Metodologi berasal
dari bahasa Yunani Methodos dan logos. Methodos berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sedangkan Methodos itu
sendiri berasal dari akar kata Metha dan Hodos. Metha
artinya menuju, melalui, mengikuti,melewati dan sesudah, sedangkan hodos
artinya jalan, cara, arah. Maka metode
memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.Logos artinya ilmu
Secara terminologi (istilah) metode dapat dimaknai sebagai “jalan
yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam
lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainya”.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, metode adalah “cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan guna mencapai apa yang telah
ditentukan”. Dengan kata lain adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai
tujuan tertentu.
Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam Kapita Selekta
Pendidikan Islam, (1999:114) berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos
jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam
(2001:19) Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut WJS .Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(1999:767) Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk
mencapai suatu maksud.
Menurut ROTHWELL & KAZANAS Metode adalah cara, pendekatan,
atau proses untuk menyampaikan informasi
Menurut TITUS Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib
dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
Menurut MACQUARIE Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu,
terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
Menurut WIRADI Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus
dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).
Menurut DRS. AGUS M. HARDJANA Metode adalah cara yang sudah
dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah- langkah tertentu
guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.[2]
Ketika metode
digabungkan dengan kata logos menjadi metodologi . Logos berarti “studi
tentang” atau “teori tentang”. Secara terminologi metodologi berarti ilmu-ilmu/
cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan
tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran. Oleh karena itu, metodologi tidak
lagi sekedar kumpulan cara yang sudah diterima (well received) tetapi berupa
kajian tentang metode. Dalam metodologi dibicarakan kajian tentang cara kerja
ilmu pengetahuan. Pendek kata, bila dalam metode tidak ada perdebatan, refleksi
dan kajian atas cara kerja ilmu pengetahuan, sebaliknya dalam metodologi
terbuka luas untuk mengkaji, mendebat, dan merefleksi cara kerja suatu
ilmu. Maka dari itu, metodologi menjadi bagian dari sistematika filsafat,
sedangkan metode tidak.[3]
Terkait dengan
studi Islam kedua kata tersebut sama benarnya. Istilah metodologi studi Islam
digunakan ketika seseorang ingin membahas kajian-kajian seputar ragam metode
yang bisa digunakan dalam studi Islam. Sebut saja misalnya kajian atas metode
normative, historis, filosofis, sosiologis, komparatif dan lain sebagainya.
Metodologi studi Islam mengenalkan metode-metode itu sebatas teoritis.
Seseorang yang mempelajarinya juga belum menggunakannya dalam praktik. Ia masih
dalam tahap mempelajari secara teoritis bukan praktis.
Berbeda dengan
metodologi studi Islam, istilah metode studi Islam ketika seseorang telah
menetapkan sebuah metode dan akan menggunakannya secara konsisten dalam kajian
keIslamannya.
B. Aspek-Aspek Metodologi Studi Islam
Antara agama
dan ilmu pengetahuan masih dirasakan adanya hubunganyang belum serasi. Dalam
bidang agama terdapat sifat dogmatis, sedangkan dalam bidanh ilmiah terdapat
sikap rasional dan terbuka. Oleh karena itu, aspek sasaran studi Islam meliputi
2 hal yaitu:
1. Aspek Sasaran Keagamaan
Kerangkka
ajaran yang terdapat didalam al-qur’an dan hadits tetap dijadikan sandaran
sentral agar kajian keIslaman tidak keluar dan tercerai dari teks dan konteks.
Dari aspek sasaran tersebut, wacana keagamaan dapat ditransformasikan secara
baik dan menjadikan landasan kehidupan dalam berprilaku tanpa melepaskan
kerangka normatif. Elemen dasar keIslaman yang harus dijadikan pegangan:pertama,
Islam sebagai dogma juga merupakan pengalaman universal dan kemanusiaan. Oleh
karena itu sasaran studi Islam diarahkan pada aspek-aspek praktik dan empirik
yang memuat nilai-nilai keagamaan agar dijadikan pijakan. Kedua, Islam tidak
hanya terbatas pada kehidupan setelah mati, tetapi orientasi utama adalah
sekarang. Dengan demikian sasaran studi Islam diarahkan pada pemahaman terhadap
sumber-sumber ajaran Islam, pokok-pokok ajaran Islam sejarah Islam dan
aplikasinya dalam kehidupan. Oleh karena itu studi Islam dapat mempertegas dan
memperjelas wilayah agama yang tidak bisa dianalisis dengan kajian empiris yang
kebenarannya relatif.
2. Aspek Sasaran Keilmuan
Studi keilmuan memerlukan pendekatan kritis, analitis,
metadologis, empiris dan historis. Dengan demikian studi Islam sebagai aspek
sasaran keilmuan membutuhkan berbagai pendekatan. Selain itu, ilmu pengetahuan
tidak kenal dan tidak terikat kepada wahyu. Ilmu pengetahuan beranjak dan
terikat pada pemikiran rasional.Oleh karena itu kajian keislaman yang bernuansa
ilmiah meliputi aspek kepercayaan normatif dogmatik yang bersumber dari wahyu
dan aspek perilaku manusia yang lahir dari dorongan kepercayaan.[4]
C.
Arti penting Mempelajari Metodologi Studi Islam
Seiring
berkembangnya zaman, mempelajari metodologi studi Islam diharapkan dapat
mengarahkan kita untuk untuk mengadakan usaha-usaha pembaharuan dalam pemikiran
aiaran-ajaran Islam yang merupakan warisan doktriner yang dianggap sudah mapan
dan sudah mandek serta ketinggalan zaman tersebut, agar mampu beradaptasi serta
menjawab tantangan serta tuntutan zaman dan modernisasi dunia dengan tetap
berpegang terhadap sunber agama Islam yang asli, yaitu al-qur’an dan as-sunnah.
Mempelejari metodologi studi Islam juga diharapkan mampu memberikan pedoman dan
pegangan hidup bagi umat Islam agar tetap menjadi muslim yang sejati yang mampu
menjawab tantangan serta tuntutan zaman modern maupun era-globalisasi sekarang
ini.[5]
Disamping itu,
metodologi studi islam merupakan solusi agar Islam tidak mudah disalah pahami oleh outsider
(non muslim). salah satu penyebab seiringnya Islam disalah pahami barat karena
mereka tidak memiliki instrument secara ilmiah bisa dibenarkan tidak hanya
insider (muslim) tetapi juga oleh outsider. Bila insider tidak merumuskan
pemahaman yang bisa dimengerti oleh outsider akan terus berlangsung seperti
yang dialami oleh Salman Rushdie, Kurt Wester, Goard dan Geertz Wilder yang
menghebohkan itu.[6]
Urgensi studi
islam yang demikian dapat dipahami dan diuraikan sebagai berikut:
1.
Umat Islam saat
ini pada kondisi yang problematis
Saat ini umat
Islam masih berada dalam posisi pinggiran (marginal) dan lemah dalam segala
bidang kehidupan sosial budaya. Dalam kondisi ini, umat Islam harus bisa
melakukan gerakan pemikiran yang dapat menghasilkan konsep pemikiran yang
cemerlang dan oprasional untuk mengantisipasi perkembangan dan kemajuan
tersebut.
Dalam posisi
problematis itui, jika mereka hanya berpegang pada ajaran ajaran Islam hasil
penafsirsn ulama terdahulu yang merupakan warisan doktriner turun-temurun dan
dianggapnya sebagai ajaran, maka berarti mereka mengalami kemandegan
intelektual yang pada gilirannya akan menghadapi masa depan yang suram. Disisi
lain, jika mereka melakukan usaha pembaharuan dan pemikiran kembali secara
kritis dan rasional terhadap ajaran-ajaran Islam, maka akan dituduh sebagai
umat yang meninggalkan atau tidak setia lagi terhadap ajaran Islam yang
dianggapnya sudah matang dan sempurna.
Melalui
pendekatan yang rasional-objektif, studi Islam diharapkan memberikan alternatif
pemecahan masalah atau jalan keluar dari kondisi yang problematis tersebut.
2.
Umat manusia
dan peradabannya berada dalam suasana problematis tersebut.
Pesatnya
perkembangan dan imu pengetahuan dan teknologi modern telah membuka era baru
dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia, yang dikenal dengan era
globalisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak hubungan
komunikasi antar bangsa dan budaya umat manusia. Pada suasana semacam ini
tentuny aumat manusia membutuhkan adanya aturan-aturan, nilai-nilai dan
norma-norma serta pedoman dan pandangan hidup yang universal dan diakui atau
diterima oleh semua bangsa. Masalahnya adalah “dari mana sumber aturan ini dan
norma serta pedoman hidup yang universal itu diperoleh?” umat manusis
dalam peradaaban dan kebudayaaan memang telah berhasil menemukan aturan, nilai
dan norma sebagai pedoman dan pegangan hidup, yang berupa agama, filsafat serta
ilmu pengetahuan dan teknologi.[7]
Dengan
demikian, manusia modern pun berada dalam kondisi yang serba problematis.
Harold, H. Titus dan beberapa filosofis dewasa ini, dalam menjelaskan situasi
problematis tersebut menyatakan bahwa “filosofis sekarang telah mencapai
kekuatan besar tetapi tanpa kebijaksanaan, kita hidup dalam suatu periode yang
mirip dengan tahap-tahap terakhir dari kebudayaan Greeko-Romawi, renaissance,
reformasi dan revolusi industri dimana terjadi perubahan dalam cara manusia
berfikir. Dalam hal ini peraktik, atau terjadi perubahan-perubahan yang
menyentuh kehidupan manusia dan masyarakat.
BAB III
ANALISIS
Dalam dunia keilmuan ada upaya
ilmiah yang disebut metode, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu yang sedang dikaji.[8] Lebih
jauh lagi Peter R.Senn mengemukakan, “Metode merupakan suatu prosedur atau cara
mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis.[9]
Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan-peraturan dalam metode tersebut.[10] Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau ilmu
yang mempelajari prosedur atau cara mengetahui sesuatu, maka metodologilah yang
mengkerangkai secara konseptual terhadap prosedur tersebut. Implikasinya ,
dalam metodologi dapat ditemukan upaya membahas permasalahan-permasalahan yang
berkaitan dengan metode.
Dalam
sistematika filsafat terdapat tiga macam sub sistem yaitu ontologi,
epistemologi, dan aksologi. Epistemologi mencakup pembahasan tentang batas
pengetahuan, sumber pengetahuan, validitas pengetahuan, metode untuk
mendapatkan pengetahuan dan lain-lain. Metode untuk mendapatkan pengetahuan
menjadi pembahasan sendiri yang disusun secara sistematis dan logis, sehingga
menjadi ilmu yang berdiri sendiri yang kemudian disebut metodologi. Filsafat
mencakup epistemologi, selanjutnya epistemologi mencakup metodologi. Dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa, metodologi merupakan salah satu perwujudan
operasional dari epistemologi. Demikian juga kronologi struktur dalam
metodologi Islam, yaitu berangkat dari filsafat Islam yang mencakup
epistemologi Islam sedang epistemologi Islam melahirkan metodologi Islam
Mungkin timbul pertanyaan mengapa
metodologi Islam? Padahal metode itu berlaku secara umum, tidak ada
kekhususan-kekhussusan tertentu yang dikaitkan dengan nilai-nilai agama.
Berpijak dari perbedaan antara filsafat Islam dan filsafat Barat, akhirnya
melahirkan epistemologi dan selanjutnya metodologi yang berbeda. Namun ketika
berpijak pada kesamaan antara keduanya diperoleh kenyataan bahwa filsafat Islam
disamping berdasarkan akal juga berdasarkan wahy, dan wahyu ini mewarnai
epistemologi Islam, sehingga ia mencakup dimensi spiritual, seperti intuisi.
Selanjutnya epistemologi yang berdasarkan nilai-nilan transendental ini
melahirkan metodologi yang juga dipengaruhi nilai-nilai transendental yang
kemudian disebut metodologi Islam.
Pendidikan Islam menekankan
fundamentalisme dalam pengertian bahwa pendidikan Islam tidak membiarkan adanya
interpensi ke dalam ajaran Islam yang dilakukan oleh orang-orang yang skeptis
dan kaum bid’ah yang ingin menyimpangkan Islam dengan merubah hal-hal yang
bersifat fundamental tersebut untuk diganti dengan apa yang mereka inginkan.
Dengan demikian orang-orang Islam yang melaksanakan agamanya dengan mengikuti
petunjuk Al-Qur’an dan hadits tidak dapat disebut sebagai kaum fundamentalis
dalam pengertian seperti yang sekarang digunakan, yaitu bentuk gerakan suatu
kelompok atau faksi yang radikal yang berusaha untuk memaksakan
pandangan-pandangannya kepada semua kelompok masyarakat. Agama berisi ajaran
tentang keimanan. Dengan demikian setiap orang memiliki pandangan agama
tertentu yang harus diikutinya yang tertuang dalam karya tulis dan semangat
dengan mengikuti hal-hal yang bersifat asasi dan mengikutinya dengan teliti dan
cermat.
Dengan demikian, pendidikan Islam
yang berkembang di berbagai wilayah ditujukan untuk membentuk seorang Muslim
yang benar dengan mengikuti Al-Qur’an dan Hadits, dan di dalam seluruh materi
ajaran yang bersifat keagamaan atau keduniaan tidak ada yang bertentangan
dengan keyakinan mereka dalam hubungannya dengan keuntungan yang bersifat
duniawi.
BAB IV
PENGAKHIRAN
A. Simpulan
metode dapat dimaknai sebagai “jalan yang ditempuh oleh seseorang
supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan
maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainya”.
Aspek sasaran studi Islam meliputi 2
hal yaitu:
a. Aspek Sasaran Keagamaan
b. Aspek
Sasaran Keilmuan
B. Saran dan Harapan
Pada era modern
seperti sekarang ini, kemajuan ilmu dan teknologi sangat pesat. Seiring dengan
itu, permasalahan kehidupan semakin rumit dan membutuhkan pemecahan masalah
yang cepat dan tepat; sementara islam hanya digunakan sebagai simbol atau cap
saja pada diri seorang muslim, tanpa mempelajari, memahami, menguasai, serta
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terkadang seorang
muslim merasa dibodohi oleh kemajuan teknologi yang terjadi pada era sekarang
ini, dan belum tahu ke mana jalan yang harus dituju serta belum tahu metode
yang benar dalam studi islam itu sendiri sebagai mana telah dibahas.
Mengingat hal yang demikian itu, maka
disarankan kepada semua pihak yang kompeten dalam pengelolaan lembaga-lembaga
pendidikan islam, baik pemerintah, maupun swasta, perguruan tinggi, organisasi
islam, dan sebagainya kiranya dapat:
1. memberikan pelajaran berupa
materi-materi dasar tentang studi islam kepada seluruh peserta didiknya,
terutama para mahasiswa perguruan tinggi islam baik negeri mupun swasta, mulai
awal semester karena kajian materi ini sangat penting, memerlukan pemahaman
yang komprehensif, dan memerlukan waktu yang lama untuk menguasaainya
2. Para
dosen yang mengajar metodologi studi islam diharapkan jangan Cuma menyampaikan
silabus atau menerangkan tentang kajian ini, tetapi lebih dari itu, agar beliau
menekankan kepada peserta didiknya supaya dapat mempergunakan ilmu ini dengan
baik dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Para
dosen dituntut agar memiliki wawasan yang luas mengenai pemahaman studi islam
agar tidak menjerumuskan kepada mahasiswanya kepada jalan yang melenceng dari
ajaran agama Islam, serta kurikulum dan silabusnya tentu disesuaikan dengan
tingkat kecerdasan dan daya serap anak didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Alavi, Zainuddin, Pemikiran Pendidikan Islam¸Bandung:
Angkasa, 2003
Fanani, Muhyar, Metode Studi Islam, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008
Muhaimin, at.all, Kawasan dan Wawasan Studi Islam,
Jakarta: Kencana, 2005
http://www.blogger.com/blog-this.g
http://elsya2389.blogspot.com/2012/04/metodologi-studi-islam-pengertian-ruang.html
http://id.wikipedia.org/wiki
Qomar, Mujamil,Epistemologi Pendidikan Islam,
Jakarta: Erlangga, 2005
LAMPIRAN
1. Abdul Jamal Dwi Choironi
Metode :
cara yang teratur baik-baik untuk mencapai maksut dan informasi
Logos :
studi tentang/ teori tentang aspek-aspek metodologi
a) Aspek sasaran keagamaan, sandaran Qur’an dan
Hadits
b) Studi keimanan
Ilmu pengetahuan tidak terikat wahyu dan lebih
ilmu yang rasional
Metodologi
Studi Islam memberikan pemahaman yang jelas tentang islam dan ilmu pengetahuan
yang saling berdampingan baik
ü Urgensi
Umat Islam mampu memberikan pedoman hidup manusia untuk menjawab tentang di masa
globalisasi dalam hidup yang sekarang ini
ü Memahami Studi Metodologi Islam
Metode dalam di maknai sebagai jalan yang dapat
ditempuh seseorang yang dapat dipahami masyarakat sebagai bahan perniagaan dan
pembelajaran
v Komentar
Materi yang disampaikan kurang dipahami oleh
pembawa materi dan kurang jelas dan kurang keras
2. Dedi kurniawan
Metode :
cara yang teratur baik-baik untuk mencapai maksud dan informasi
Logos :
studi tentang/ teori tentang
Aspek-aspek metodologi
a. Aspek sasaran keagamaan
Sandaran Al-Qur’an dan Hadits. Sasaran studi
diarahkan kepada semua umat manusia
b. Studi keilmuan
Ilmu pengetahuan tidak terikat wahyu dan lebih
ke ilmu yang rasional
Metodologi
Studi Islam memberikan pemahaman yang jelas tentang Islam dan ilmu pengetahuan
yang yang saling berdampingan baik
ü Kesimpulan
Memahami Studi Metodologi Studi Islam adalah
metode dalam di maknai sebagai jalan oleh seseorang yang dapat dipahami
masyarakat sebagai bahan perniagaan pembelajaran
v Komentar
Pembaca materi terlalu cepat menerangkan dan
kurang lantang
3. Maftuhatul Aulia
Metodologi Studi Islam : ilmu atau cara untuk menemukan kebenaran
Metode :
suatu jalan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
Dari bahasa yunani, metode : menuju, logos :
ilmu
Apek Metodologi Studi Islam
a. Sasaran keagamaan -> sifat normatif
b. Sasaran keilmuan ->
Dari
adanya {cara, strategi, jalan, sistem & tekhnik} dapat diartikan bahwa:
Metode
adalah cara teratur yang digunakan untik melakukan perencanaan untuk mencapai
tujuan
v Komentar
-
Belum faham tentang aspek sasaran keilmuan
-
Mohon materinya digandakan
4. Nikmatul Wahidah
A. Pengertian Metodologi
Methodos :
jalan yang ditempuh
Metha :
menuju, melewati
Hodos :
jalan/ cara
Metode {cara, strategi, jalan, sistem, tekhnik
}
ð Seperangkat unsur yang satu dengan yang lain
saling terkait
ð Suatu jalan yang dilalui untuk menuju tujuan
yang dituju
ü Menurut wiradi, metode adalah suatu cara yang
sistematis dan logis
ü KBBI, metode adalah cara yang telah teratur dan
terfikir dengan baik-baik untuk mencapai suatu maksud
ü Metodologi adalah ilmu-ilmu/ cara yang
digunakan untuk menentukan kebenaran
ü Aspek-aspek
a. Bidang agama :
sifat normatif
b. Aspek sasaran keilmuan :
Aspek : kerangka dalam Al-Qur’an dan Hadits
Aspek
kepercayaan : ilmu pengetahuan
tidak terikat wahyu
ü Arti penting :
mengarahkan kita keusaha pembaharuan ajaran Islam
ü Urgensi dalam Studi Islam
a. Umat Islam mampu memberikan pedoman hidup
manusia untuk menjawab tantangan di masa globalisasi dalam hidup yang sekarang
ini
b. Umat Islam dalam posisi pinggiran
c. Umat Islam harus bisa berfikir cemerlang
v Pertanyaan
Apa maksud dari Islam dalam posisi pinggiran ?
5. Ahmad Fathur Rozi
Secara bahasa : yunani => sesuatu jalan yang
dicapai untuk menempuh tujuan
Secara istilah => jalan yang harus dilalui
untuk mencapai tujuan
ü Aspek-aspek
a. Aspek sasaran keagamaan
b. Aspek sasaran keilmuan
ü Arti penting mempelajari Metodologi Studi Islam
Agar mampu beradaptasi dengan perkembangan
zaman
ü Urgensi
a. Umat Islam kondisi sistematis
b. Umat manusia & peradabannya dalam kondisi
problematis
v Komentar
Sebenarnya penyampaian sudah bagus, namun kita
kurang bisa memahami apa yang disampaikan karena kita tidak punya materinya
v Saran
Alangkah lebih baiknya semua audien diberikan
materi
6. Luaiyinnandiful kafi
Pengertian Studi Islam secara bahasa
Yunani : sesuatu jalan yang dicapai untuk
menempuh tujuan
ü Aspek-aspek dalam Studi Islam
-
Aspek sasaran keagamaan
-
Asek sasaran keilmuan
ü Arti penting mempelajari Studi Islam
Agar mampu beradaptasi dengan perkembangan
zaman
ü Urgensi
-
Agar umat Islam berkondisi sistematis
-
Umat Islam peradabannya dalam problematis
v Komentar
Mas, mbak, kalau presentasi arah vocal itu
harus full/ maksimal dan penjelasannya itu secara urut
7. Andi Riswanto
ü Pengertian metode
Methodos : cara/ jalan yang ditempuh
Logos : ilmu
Metode : jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan
ü Aspek-aspek Metodologi Studi Islam
-
Aspek sasaran keagamaan
-
Aspek sasaran keilmuan
ü Perubahan universal itu yang bagaimana ?
8. Nur Habibi Teguh Wibowo
ü Pengertian Metode dan Metodologi
Metodologi
-> Yunani => methodos & logos
Metha
dan hodos
ü Menurut WJS KBBI = cara yang telah teratur
untuk mencapai suatu tujuan
ü Logos : teori tentang
ü Aspek MSI
-
Aspek sasaran keagamaan
-
Aspek sasaran keilmuan
ü MSI diharapkan bisa menjadi pegangan
ü Arti penting mempelajari studi Islam
ð Mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman
ü Urgensi
ð Agar umat Islam berkondisi sistematis
v Komentar
Dengan materi yang begitu rumit dan terperinci,
pembacanya dan penerangannya terlalu cepat
9. Fitrotul Ulya
ü Metodologi secara istilah
ð Jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
baik dalam lingkungan/ perniagaan
ü Aspek-aspek
-
Keagamaan
-
Keilmuan
ü Sumber-sumber agama
-
Al-Qur’an
-
Sunnah (hadits)
ü Metode yaitu
-
Cara
-
Strategi : perencanaan secara cermat
-
Jalan
-
Sistem : seperangkat unsur yang saling terkait
-
tekhnik
ü Substansi
isi yang terkandung di dalam
10. Sihabbuddin
ü Metodologi menurut etimologi
-
Meta :
menuju, melalui
-
Logos :
jalan, cara, arah, ilmu
Metodologi
: jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan
ü Menurut jamaludin
-
Meta :
melalui
-
Logos :
jalan
Metodologi
: jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan
ü Menurut RJS Purwadinigrat
ð Mara yang telah diatur dan terfikir secara baik
ü Metodologi menurut terminologi yaitu ilmu-ilmu/
cara yang digunakan untuk menelusuri jalan-jalan kebenaran
ü Aspek-aspek
-
Studi sasaran Islam (keagamaan)
-
Studi sasaran keilmuan
ü Arti penting mempelajari metodologi studi Islam
ð Mengarah pembaharuan ajaran-ajaran Islam
ü Uraian pentingnya mempelajari
-
Umat Islam dalam kondisi pinggiran
(tradisional)
-
Harus bisa melakukan pemikiran konsep kemajuan
-
Berfikir kritis dan rasional
11. Nasikhul Umam
ü Metodologi :
cara yang sudah dilakukan yang mudah dicapai
:
cara mudah untuk menetapkan suatu tujuan
ü Aspek ada 2
-
Aspek keagamaan
-
Aspek keilmuan
ü Metodologi menurut etimologi
Meta : menuju
Logos : jalan
ü Logos : studi tentang/ teori tentang
aspek-aspek metodologi
ü Metodologi studi islam memberikan pemahaman
yang jelas tentang Islam dan ilmu pengetahuan yang saling berdampingan baik
ü Arti penting mempelajari Metodologi Studi Islam
Mengarah
pengharaman ajaran-ajaran Islam
ü Metode dalam dimaknai sebagai jalan oleh
seseorang yang dapat dipahami masyarakat sebagai bahan perniagaan dan
pembelajaran
12. Nur Ahmad Stiansyah
ü Pengertian MSI
Cara
metode yang digunakan untuk suatu perencanaan
ü Metodologi => sesuatu jalan yang dilalui
untuk mencapai suatu tujuan
ü Aspek-aspek MSI
-
Aspek ajaran keagamaan
-
Aspek sasaran keilmuan
ü Diaharapkan untuk pembaharuan ajaran Islam agar
dapar beradaptasi dan menjawab tantangan zaman
ü Metode dapat dimaknai sebagai jalan yang
ditempuh untuk seseorang
v Komentar
Presentasi terlalu singkat
13. Bachrul Ulum Rully
ü Pengertian MSI
Bahasa Yunani
-
Metodos
-
Logos : jalan
ü Metodologi : suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai suatu tujuan
ü Aspek-aspek MSI
a. Aspek sasaran keagamaan
b. Aspek sasaran keilmuan
ü Diharapkan untuk pembaharuan ajaran Islam agar
dapat beradaptasi dan menjawab tantangan zaman
ü Metode dimaknai => jalan yang ditempuh oleh
seseorang baik dalam tujuan menuju keislaman
v Komentar
Presentasi terlalu singkat dan kurang memahami
materi tapi berjalan sesuai urutan yang baik
14. M. Gufron S.
ü Aspek-aspek Metodologi Islam dibagi 2
a. Aspek keagamaan
b. Aspek sasaran keilmuan
ü Arti penting Metodologi
a. Umat Islam saat ini
b. Umat manusia dan peradabannya
ü Logos -
natural science
- sosial science
- humaniana science
ü Substansi => isi yang terkandung didalamnya
ü Pengertian MSI
Cara metode yang digunakan untu suatu
perencanaan
ü Metodologi
Suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu
tujuan
v Komentar
Pemateri terlalu cepat untuk menerangkan
sehingga para pendengar kurang jelas
15. Dwi Cahyo Handoko
ü Metode : cara mudah untuk menerapkan suatu
tujuan
ü Logos : study tentang/ teori tentang
aspek-aspek metodologi
ü Aspek-aspek metodologi Islam dibagi 2
a. Aspek keagamaan
b. Aspek sasaran keilmuan
ü Substansi : isi
v Komentar
Tidak dapat dipahami karena penyampaian terlalu
cepat
16. M. Dimas Adi P.
ü Metode : cara yang teratur baik-baik untuk
mencapai maksud dan informasi
ü Logos : study tentang/ teori tentang
ü Aspek-aspek metodologi
a. Aspek sasaran keagamaan, sandaran Qur’an dan
Hadits
b. Study keimanan
Ilmu pengetahuan tidak terikat wahyu dan lebih
ke ilmu yang rasional
ü Metodologi Studi Islam memberikan pemahaman
yang jelas tentang Islam dan ilmu pengetahuan saling berdampingan baik
ü Urgensi
Umat Islam mampu memberikan pedoman hidup
manusia untuk menjawab tantangan di masa globalisasi dalam hidup yang sekarang
ini
v Komentar
Materi yang disampaikan kurang jelas
17. Moch Kamalluddin
ü Metode : cara mudah untuk menerapkan suatu
tujuan
ü Logos : study tentang/ teori tentang
ü Aspek-aspek Metodologi Islam
a. Aspek sasaran keagamaan,, sandaran Qur’an dan
Hadits
b. Study keimanan
v Komentar
Penyampaian materi terlalu cepat, sehingga
sulit dipahami
18. As’ad Ulinnuha
ü Metode :
cara mudah untuk menentukan suatu jalan
ü Logos :
study tentang/ teori tentang
ü Ilmu terikat pada ilmu pengetahuan
ü Metodologi study Islam agar Islam tidak
tersesat
ü Aspek-aspek metodologi
a. Aspek sasaran keagamaan, sandaran Qur’an dan
Hadits
ü Sistem :
seperangkat unsur yang saling terkait
ü Strategi :
perencanaan secara cermat
ü Logos
-
Natural science
-
Sosial science
-
Hummanian science
ü Metode dapat dimaknai seseorang sebagai jalan
yang ditempuh aspek-aspeknya
ü Substansi => isi yang terkandung didalamnya
v Komentar
Penyampaian materi terlalu cepat, jadi audien
tidak bisa menerangkan secara maksimal
19. Khoirun Ni’am Z.A
ü Aspek-aspek Metodologi Agama Islam
-
Aspek sasaran keagamaan
Wacana keagamaan dapat dijadikan landasan
-
Aspek sasaran keilmuan
ü Substansi => isi yang terkandung didalamnya
v Komentar
Tidak ada makalah yang disebarkan dan
pembacaannya terlalu cepat jadi kurang apa yang dibacakan
20. Nuur Muhammad
ü Metode : cara, meta
: menuju, logos : arah
ü Aspek sasar
-
Agamaan : terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits
-
Ilmu :
terdapat pendekatan
ü Arti penting
-
Diharapkan untuk mengarahkan pembaharuan pada
Islam dapat mengikuti zaman
-
Manusia modern dalam keadaan kritis
ü Formasi dan filsafat termasuk perencanaan
secara cermat
ü Substansi : isi yang terkandung didalamnya
21. M. Abror Falah
ü Etimologi menurut terminologi yaitu ilmu-ilmu/
cara yang digunakan untuk menelusuri jalan-jalan kebenaran
ü Aspek-aspek
a. Studi sasaran Islam
b. Studi sasaran keilmuan
ü Menurut Jamaluddin
Meta :
melalui
Logos: jalan
Metodologi : jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan
ü Dalam bidang ilmiah ialah selalu terbuka elemen
dasar dapat menjadi pegangan
ü Islam tidak terbatas setelah mati
ü Pokok-pokok ajaran Islam dalam kehidupan
ü Ilmu pengetahuan tidak berasional
ü Mampu menjawab Islam di era globalisasi dan
modern
ü Umat Islam harus dapat menggerakkan secara
kritis dan rasional
22. Ahmad Boby Suharto
ü Metode :
cara mudah untuk menerapkan suatu tujuan
ü Aspek ada 2
-
Aspek keagamaan
-
Aspek keimanan
ü Metodologi menurut etimologi
-
Meta :
menuju, melalui
-
Logos :
jalan, cara, arah, ilmu
ü Menurut Jamaluddin
-
Meta :
melalui
-
Logos :
jalan
-
Metodologi :
jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan
-
ü Menurut RJS Purwadiningrat
Cara yang telah diatur dan terpikir secara baik
ü Etimologi menurut terminologi yaitu ilmi-ilmu/
cara yang digunakan untuk menelusuri jalan-jalan kebenaran
ü Aspek-aspek
a. Studi sasaran Islam
b. Studi sasaran keilmuan
23. Muh. Rizal
ü Metodologi dari bahasa Yunan yaitu
Meta dan logos : suatu jalan yang harus dilalui
untuk sampai ketujuan
ü Al-Qur’an dan Haadits untu sandaran
ü Belajar metodologi studi Islam diharapkan untuk
pembahruan ajaran Islam agar dapat beradaptasi dan menjawab tantangan zaman
ü Aspek-aspek Metodologi Studi Islam
-
Aspek sasaran keagamaan
-
Aspek sasaran keilmuan
24. Mansur Toyyibi
ü Metode : cara mudah untuk menerapkan suatu
tujuan
ü Aspek ada 2
-
Aspek keagamaan : sandaran Qur’an dan hadits
-
Aspek keimanan
ü Logos : studi tentang teori aspek-aspek
metodologi
ü Metodologi menurutt etimologi
-
Meta :
menuju, melalui
-
Logos :
jalan, cara, arah, ilmu
-
Metodologi : suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai tujuan
ü Metodologi menurut terminologi yaitu ilmu/ cara
yang digunakan untuk menulusuri jalan-jalan kebenaran
ü Arti penting mempelajari metologi studi Islam
ð Mengarah pembaharuan ajaran-ajaran Islam
ü Substansi : isi yang terkandung didalamnya
ü Logos :
- natural science
- sosial science
-
humanian science
25. Ahmad Khoirun Naim
ü Metode :
cara yang teraatur baik-baik untuk mencapai maksut dan informasi
ü Logos :
studi tentang/ teori tentang
ü Aspek-aspek metodologi
-
Aspek sasaran keagamaan, sandaran Qur’an dan
Hadits
-
Studi keilmuan
Ilmu pengetahuan tidak terikat wahyu dan lebih
ke ilmu yang rasional
ü Metodologi studi Islam memberikan pemahaman
yang jelas tentang Islam dan ilmu pengetahuan yang saling berdampingan baik
ü Sistem :
seperangkat unsur yang saling terkait
ü Strategi :
formasi, taktik, siasat
ü Metode :
cara teratur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan
ü Logos :
-
Ilmu (natueal science)
-
Sosial
-
Humanian science
ü Kesimpulan
Dapat ditempuh jalan seseorang yang dapat
dipakai masyarakat sebagai bahan perniagaan dan pembelajaran
v Komentar
Pemateri yang tidak jelas, sangat singkat, dan
tidak musah dipahami
26. Sitta Dyah Ayutifani
ü Metodologi :
cara pendekatan untuk mencari informasi
ü Aspek-aspek Metodologi Studi Islam
-
Aspek sasaran keilmuan
Ilmu pengetahuan terikat dalam sifat yang
rasional
ü Arti penting mempelajari Metodologi Studi Islam
Diharapkan dapat menjadi pembaharuan dalam kehidupan
27. Zunisa’ Iffatur R.
ü Metodologi -> bahasa Yunani, metodos yang
artinya sesuatu jalan/ melalui/ mencapai tujuan
ü Logos berarti jalan, cara, arah
ü Sehingga dapat diartikan suatu jalan yang
dilalui untuk mencapai tujuan
ü Aspek Studi Islam
-
Agama dan ilmu pengetahuan
-
Ilmu pengetahuan : empiris, kritis , historis
ü Urgensi Metodologi Studi Islam
-
Harus bisa melaksanakan operasional
-
Dapat memberikan pedoman
-
Agar Islam tidak mudah disalahgunakan
28. Nila Ayu Khotimah
ü Metode :
suatu jalan untuk melalui/ mencapai tujuan
ü Logos :
ilmu
ü Aspek-aspek Studi Islam, ada 2
-
Aspek sasaran keagamaan
Ø Islam sebagai dugma
Ø Islam tidak hanya terbatas setelah mati
-
Aspek sasaran keilmuan
Kritis, empiris, historis
Ilmu pengetahuan tidak terikat oleh wahyu,
tetapi melalui akal
ü Ilmu menurut Muh Hatta dikelompokkan menjadi 3
-
Natural science
-
Sosial science
-
Humaneora science
29. Mike Fatmawati
ü Metode berasal dari bahasa Yunani
Meta = menuju jalan, logos = ilmu
ü Metode : cara kerja yang bersistem guna
mencapai tujuan yang ditentukan
ü Metodologi Islam : ilmu-ilmu/ cara memperoleh
kebenaran
ü Aspek-aspek Metodologi dalam Studi Islam
-
Saasaran keagamaan
-
Sasaran keilmuan
ü Urgensi mempelajari Metodologi Studi Islam
-
Dapat mengarahkan kita untuk mengadahkan
pembaharuan dalam Islam
-
Dapat memberikan pedoman/ aturan
-
Agar Islam tidak mudah disalahgunakan
30. Ikhda Khoirotus Sifa
ü Metode :
sesuatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan
ü Metodologi :
ilmu-ilmu/ cara-cara yang digunakan untuk mencapai ilmu
ü Aspek MSI
a. Aspek sasaran keagamaan
b. Aspek sasaran keilmuan
ü Metodolgi Studi Islam diharapkan mampu
dijadikan pedoman untuk menjawab tantangan zaman agar tidak tertinggal zaman
yang semakin modern yang mengalami perkembangan globalisasi
v Komentar
-
Belum dijelaskan mengenai Metodologi Studi
Islam
-
Mohon diulas kembali dan mohon saya difahamkan
31. Lovie Wavia
ü Metodologi :
cara pendekatan untuk mencari informasi
ü Aspek sasaran keilmuan
Ilmu pengetahuan tidak terikat dalam sifat yang
rasional
ü Arti penting mempelajari Metodologi Studi Islam
Diharapkan dapat menjadi pembaharuan dalam kehidupan
32. Ratna Sanjiyanti
ü Metode :
cara/ jalan yang ditempuh
ü Meta :
menuju/ melalui
ü Logos :
ilmu
ü Menurut Jamal
Kata
mata (melalui) logos (jalan)
Jalan
yang harus dilalui untuk mencapai jalan yang dituju
ü Menurut KBBI, WJS Purwadarminto
Cara
yang tealah terpikir dengan baik-baik unuk mencapai suatu maksud
ü Menurut Wiradi : suatu cara yang sistematis dan
logis
ü Terminologi, Metodologi : ilmu atau cara yang
digunakan untuk mencari kebenaran
ü Aspek-aspek
a. Sasaran keagamaan (sifat normatif)
Kerangka dalam Al-Qur’an dan Hadits
b. Sasaran keilmuan
Aspek kepercayaan tidan terikat wahyu, aspek
perilaku manusia
ü Arti penting, mengarahkan kita ke usaha
pembaharuan
a. Umat manusia berada dalam posisi pinggiran
b. Umat manusia berada dalam suasana problematis
ü Elemen Studi Islam
a. Islam sebagai norma
b. Islam tidak hanya
ü Metode: cara teratur yang dipakai untuk
melakukan pekerjaan guna mencapai tujuan yang diinginkan
ü Logos
a. Natural science
b. Sosial science
c. Humanian science
[1]Atho
Mudzahar, Pendekatan Studi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Hlm. 11
[4] http://www.blogger.com/blog-this.g
[7] Qomar,
Mujamil,Epistemologi Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga, 2005
[8]
Mattulada, “ Studi Islam Kontemporer (Sintesis Pendekatan Sejarah, Sosiologi
Dan Antropologi Dalam Mengkaji Fenomena Keagamaan)” dalam Taufiq Abdullah dan M
Rusli Karim (ed.), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar,
(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1989, h.
[9]
Peter R. Senn, social, h. 4
[10] ibid.,
h. 6.
No comments:
Post a Comment